Surga merupakan tempat yang dicita-citakan oleh setiap Muslim, namun perlu diingat bahwa surga tidak dapat ditukar dengan segudang pahala atau banyaknya ibadah yang dilakukan. Meskipun seseorang dapat beribadah dengan rajin dan memiliki hafalan ribuan ayat dan hadist, tidak menjamin bahwa mereka akan masuk surga.
Pintu surga dijaga oleh tiga makhluk, yaitu Iblis, Syetan, dan binatang. Mereka tidak takut dengan orang yang rajin beribadah atau pahala yang didapat dari ibadah tersebut. Hanya mereka yang diakui sebagai hamba Allah yang dapat membuka pintu surga. Seorang hamba yang memiliki “jiwa yang tenang”, yaitu yang telah kembali kepada Tuhannya dengan kekuatan mental dan akal pikir, sehingga hati mereka ridha dengan segala yang diberikan Allah dan Allah pun ridho terhadap mereka.
Surga tidak dapat dicapai dengan banyak kesalahan. Bahkan, Nabi Adam dikeluarkan dari surga hanya karena satu kesalahan saja. Bagaimana mungkin seseorang yang banyak kesalahan dapat masuk surga?
Para hamba yang telah bertauhid tidak mengharapkan surga, karena surga merupakan makhluk. Mereka hanya mengharapkan ridha Allah dan kembali kepada-Nya. Inna Lillahi Wainna Ilaihi Raajiuun, sungguh semua milik Allah dan akan kembali kepada-Nya. Pada akhirnya, kembalinya manusia hanya kepada Allah, bukan kembali ke surga, karena cerita surga hanyalah perumpamaan. Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.
